Berita

Hilirisasi Timah Indonesia, Amir Syahbana : Tiga Area Utama Menjadi Tantangan Hilirisasi

Pangkalpinang - Indonesia merupakan produsen logam timah terbesar kedua (setelah China) dengan kontribusi sekitar 25% dari total produksi dunia. Saat ini hanya sekitar 3% dari produksi timah Indonesia yang diserap pasar domestik. Dan sekitar 90% produksi timah Indonesia berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas ESDM Babel Amir Syahbana saat Focus Group Discussion (FGD) " Hilirisasi Timah Upaya Mewujudkan Indonesia Maju " yang diselenggarakan oleh Kementerian Sekretariat Negara RI, kemarin Kamis (20/7/2023).

Menurut Amir hilirisasi timah Indonesia saat ini menghadapi tantangan di tiga area utama, yakni ekosistem industri pelanggan akhir, teknologi dan tenaga kerja, serta dukungan finansial. Amir menjelaskan keterbatasan jumlah pelanggan akhir untuk mengkonsumsi produk hilirisasi timah domestik seperti elektronik, konstruksi, manufaktur makanan kaleng dan perusahaan F & B.

Demikian halnya dengan teknologi dan tenaga kerja. Keterbatasan pengetahuan dalam pengolahan timah tingkat lanjut dan inovasi hilirisasi yang dapat mendorong peningkatan produk dan operasional menjadi tantangan besar. Begitu juga keterbatasan insentif pajak dan kurangnya dukungan finansial.

" Ada beberapa hal yang benar-benar harus diupayakan dalam memecahkan tantangan ini. Peran dan dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk mewujudkan visi hilirisasi timah Indonesia, " tegasnya.

Sumber: 
Dinas ESDM
Penulis: 
Suci Lestari
Editor: 
Suci Lestari